PASAR BUDAYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ( UPI )
ARTIKEL
Oleh
Nurul Fauziyah
Rabu,
13 Mei 2015
Tahun ini, Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI
menyelenggarakan event besar yang bernama Pasar Budaya UPI 2015. Event
ini baru pertama kali diselenggarakan, sehingga masih banyak pengunjung
yang bertanya tanya seperti apa event pasar budaya tersebut.
Baiklah, disini saya akan memebantu teman-teman yang masih
penasaran dengan event pasar budaya UPI 2015. Meskipun namanya pasar
budaya UPI, tapi bukan berarti didalam nya seperti pasar yang kita kenal. Pasar
budaya UPI adalah suatu event
besar yang didalam nya terdapat berbagai pameran berupa stand kebudayaan
kebudayaan di Indonesia. Kita selaku warga Negara Indonesia seharusnya
melestarikan kebudaayan yang telah ada sejak nenek moyang, maka dari itu Pasar
Budaya ini diselenggarakan. Selain itu, Pasar budaya ini juga bertujuan agar pengunjung
dapat lebih mengetahui berbagai macam budaya di Indonesia mulai dari
pakaian adat, makanan khas dan sebagainya. Juga utamanya maksud dari
diselenggarakannya pasar budaya ini adalah untuk menumbuhkan rasa gotong royong
bagi setiap pengunjungnya.
Tidak seperti
kebanyakan pameran pada umumnya, di event pasar budaya UPI ini tidak
setiap sembarang pengunjung bisa masuk. Karena diacara tersebut sudah
disediakan tour gait yang akan membantu kita selama mengunjungi pasar budaya
tersebut. Selain itu, di pasar budaya ini setiap pengunjung diarahkan untuk
mempelajari dua kebudayaan yang ada di pasar budaya. Dan kali ini saya
berkesempatan untuk mepelajari seni kerajinan tangan “ Janur Kuning “ dan
kesenian daerah jawa barat yang sangat terkenal yaitu wayang.
Ketika saya dan
10 orang rekan satu kelompok mengunjungi stand Janur kuning saya diberikan
penjelasan mengenai bagaimana membuat janur kuning, sejarahnya, dan tentu
filosofi yang terkandung didalamnya. Menurut
penjelasan petugas di stand tersebut janur merupakan nama lain dari
pucuk daun kelapa muda. Pada umumnya di suku sunda dan suku jawa janur biasa
dipergunakan untuk membungkus makananan, upacara adat, acara keagamaan dan simbol acara pernikahan. Diperkirakan
janur kuning ini telah ada di indonesia sejak zaman kejayaan kerajaan
hindu-budha di indonesia, filosfinya janur kuning ini merupakan simbol untuk
menggambarkan menyatunya budaya dua keluarga, yang dirangkai menjadi sesuatu
yang indah
Setelah mengunjungi stand
janur kuning kemudian kami diajak mengunjungi stand wayang oleh tour
gait kami. Disana kami bertemu Pak Ade seorang pakar budaya sekaligus
seorang dalang beliau menjelaskan bahwa wayang berasal dari kata wahiyah
yang artinya wahyu para hyang. Dahulu wayang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan islam di indonesia Konon katanya, pertunjukan wayang sering dilaksanakan
didalam masjid dan bagi siapapun yang akan menonton pertunjukan wayang harus
mengucap dua kalimat syahadat sebagai tiket masuk pertunjukan wayang tersebut.
Barulah setelah pertunjukan selesai diselipkan penjelasan tentang islam, dan
bagi yang telah menonton pertunjukan wayang mulai saat itu tidak diperbolehkan
mengakui agama lain selain agama islam.
Tentu setiap pertokohan
wayang itu memiliki arti filosofi tersendiri, kebetulan yang dijelaskan adalah
dari tokoh semar, seperti yang kita tahu bahwa tokoh semar tangannya dikepal
namun hanya jari telunjuk yang tidak terkepal seolah seperti sedang
menunjuk, itu mengandung arti bahwa tuhan itu esa dan tidak ada lagi
tuhan yang wajib disembah selain Allah SWT.
Dari kunjungan saya dan
kelompok di pasar budaya UPi cukup membuat kami puas atas semua pelajaran yang
kami dapat. Tidak hanya mengenal berbagai kebudayaan di Indonesia, tetapi juga
makna yang terkandung didalam setiap kebudayaan itu sendiri. Karena warga
Negara yang baik adalah warga Negara yang mengenal negaranya, kebudayaan
negaranya, mencintai kebudayaan negaranya dan mau melestarikan kebudayaan nya
melalui mengenal kebudayaan itu sendiri.
Untuk teman-teman yang
belum berkesempatan mengunjungi Pasar Budaya UPi 2015 semoga terpuaskan dengan
membaca artikel saya sedikit banyak nya dapat membantu teman-teman semua.
Terimakaasih